Senin, 23 Januari 2012

Apriyani Susanti, Supir Xenia Maut Yang Tewaskan 9 Orang di Tugu Tani

Afriyani SusantiBerita Hot Indonesia - Apriyani Susanti, Supir Xenia Maut Yang Tewaskan 9 Orang Kecelakaan maut yang menewaskan 9 orang pejalan kaki sedang ramai di buru dan diperbincangkan.Wanita berusia 29 tahun ini diketahui tinggal di Jalan Kranggan Terusan 148 Tanjung Priok, Jakarta Utara. Afriyani saat ini tinggal bersama ibu dan tiga saudaranya.

Dia merupakan anak kedua. Rumah keluarga ini tampak seperti rumah dari kalangan menengah. Berlantai dua, rumah Apriani didominasi warna cat putih dan ada pohon mangga besar di depannya. Ia juga tercatat bekerja freelance di sebuah production house perfilman.

Menurut tetangganya, Afriyani Susanti dikenal sebagai sosok wanita yang kalem. Ia juga dikenal kerap mengikuti pengajian.Dia nggak pernah ada masalah dengan warga lain. Saya ga nyangka, selama ini dia tidak pernah aneh-aneh. Dia pun ikut ngaji, tutur tetangganya.

Tetapi dari beberapa foto Apriyani Susanti terlihat hidupnya yang glamour dan suka pesta. Dalam situs pencari jodoh IndonesianCupid.com., si pengemudi Xenia Maut itu menggunakan akun Afreeyani (29) dengan nomor identifikasi 144579. Statusnya sebagai lajang dan tinggal di Jakarta.

Dia sedang mencari pasangan laki-laki yang berusia antara 26 hingga 35 tahun untuk penpal (teman pena), persahabatan, dating, dan pernikahan.

Afriyani si pengemudi Xenia Maut itu terdaftar dengan status lulusan S1. Tidak memiliki anak, dan pekerjaannya adalah artistik/ kreatif/ kinerja. Data di situs itu juga menunjukkan bahwa Afriyani terkadang minum (minuman beralkohol), namun dia tidak merokok.

Sosok Pengemudi Xenia Maut di Mata Temannya

Rendy, bukan nama sebenarnya, seorang lulusan sebuah universitas di kawasan Jakarta Pusat, mengaku Afriani Susanti, 29 tahun, adalah seorang senior yang ramah dan tak ragu untuk memberikan bantuan.

“Dia pernah jemput saya waktu mau syuting,” ujar Rendy saat ditemui Tempo, Senin, 23 Januari 2012.

Walaupun tidak satu fakultas, menurut Rendy, Afriyani tetap ramah kepada dia. Rendy dulu kuliah di jurusan fotografi, sedangkan Afriyani sempat tercatat sebagai mahasiswa sinematografi di fakultas yang sama.

Sebelumnya, Rendy, 24 tahun, sempat terlibat dalam proses praproduksi sebuah film layar lebar bersama dengan Afri, sapaan Afriyani. Awalnya, Rendy diminta untuk mengambil foto-foto di Bangka dan Belitung, Sumatera, yang menjadi lokasi syuting.

Ia pun sempat beberapa kali mengikuti rapat bersama Afri. Randy kemudian terpaksa menolak kelanjutan tawaran tersebut karena ketika itu dia merasa kesulitan membagi waktu sebagai mahasiswa. Afri, menurut penuturan Rendy, sempat terkejut karena semula mengira Rendy sudah lulus. Meski demikian, Afri tidak keberatan dengan pengunduran diri Rendy.

Pada Ahad, 23 Januari 2012, mobil Daihatsu Xenia yang disopiri Afriani melaju kencang dan menghantam belasan pejalan kaki di trotoar dan halte di Jalan M.I. Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat. Mobil baru berhenti setelah menabrak halaman kantor Kementerian Perdagangan.

Akibat tabrakan maut itu, sembilan orang tewas, dan empat terluka. Para korban itu mayoritas adalah warga yang baru saja pulang berolahraga di Monas. Sembilan orang yang tewas yakni Moch Hudzaifah al Ujay, 16 tahun, Firmansyah (21), Suyatmi (51), Yusuf Sigit (16), Ari (2,5), Nanik Riyanti (25), Fifit Alfia Fitriasih (18), Wawan (17) dan Akbar. Sementara tiga orang luka, yakni Siti Mukaromah (30), Keny (8), dan Teguh Hadi Purnomo (30).

TEMPO.CO, Jakarta -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar